Hari Buku Sedunia

belajar

Tanggal 23 April dirayakan sebagai Hari Buku Sedunia (World Book Day).  Ini adalah sebuah perayaan buku dan literasi yang diadakan setiap tahun di seluruh dunia yang dirancang oleh UNESCO. Mengapa buku menjadi begitu penting untuk diperingati dan dirayakan setiap tahun, bahkan oleh masyarakat dunia? Tentu tidak ada seorang pun yang menyangkal bahwa buku menjadi benda yang begitu penting bagi semua orang yang ingin mendapatkan berbagai informasi dan ingin belajar. Buku adalah jendela ilmu, buku adalah pintu dunia. Melalui buku kita mendapatkan ilmu. Dengan membuka buku kita seakan membuka dunia.

Berbicara tentang Hari Buku tentu tak lepas dari usaha meningkatkan minat baca. Kita tahu bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Di tempat-tempat umum, di bus, di kereta api, di taman-taman kota, belum banyak kita jumpai orang yang duduk sambil membaca buku. Orang-orang yang ada di situ lebih banyak bercengkerama, berbicara, termenung, melamun, bahkan memejamkan mata. Kebanyakan perpustakaan di Indonesia juga belum banyak pengunjungnya. Bahkan pengunjung perpustakaan sekolah juga belum sebanyak yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa membaca buku belum menjadi kebutuhan apalagi budaya.

Melalui peringatan Hari Buku Sedunia ini, kita lakukan usaha untuk meningkatkan minat baca orang Indonesia, khususnya kaum muda. Di sekolah, guru-guru bisa memberikan contoh untuk banyak membaca buku. Para guru juga bisa memberikan tugas-tugas kepada siswa yang dapat dikerjakan dengan bahan-bahan dari buku-buku di perpustakaan sekolah. Para siswa juga bisa ditugasi untuk membuat sinopsis. Masih banyak lagi hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca kaum muda terhadap buku.

Ada banyak gayutan dalam meningkatkan kecintaan kita terhadap buku di tengah situasi masyarakat kita. Buku bisa dipakai sebagai sarana untuk memerangi kebodohan. Memerangi kebodohan juga berarti memerangi kemiskinan. Buku juga bisa dipakai untuk meredam kemarahan. Meredam kemarahan juga berarti ada keinginan untuk menyelesaikan segala konflik dengan jalan damai. Untuk itu, mari kita budayakan membaca buku. (Y. Niken Sasanti)

Leave a comment